Sabtu, 16 Januari 2016

Rangkuman BAB 4 UANG DAN INFLASI


4.1 Apakah Uang itu?
        Uang adalah Persediaan asset yang dapat dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi.
ü  Fungsi Uang
1.    Sebagai penyimpan nilai
Uang adalah cara mengubah daya beli dari masa kini ke masa depan
2.    Sebagai unit Hitung
Uang memberikan ukuran dimana harga ditetapkan dan utang dicatat
3.    Sebagai Media pertukaran
Uang adalah Alat tukar yang sah untuk seluruh transaksi ,public, dan perseorangan.
ü  Jenis-jenis Uang
1.    Uang atas-Unjuk (fiat money)
Adalah uang yang tidak memiliki nilai intrinsik dan ditetapkan menurut dekrit pemerintah.
2.    Uang Komoditas (Commodity money)
Adalah uang yang memiliki nilai intrinsik. Contoh : Emas.
ü  Bagaimana Kuantitas Uang dikendalikan
Kontrol atas Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat disebut Kebijakan moneter. Contoh di Amerika serikat, Kebijakan moneter yang mereka ambil untuk mengendalikan peredaran uang yaitu dengan Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operations)-Pembelian dan penjualan Obligasi pemerintah. Untuk meningkatkan jumlah uang beredar :  Bank sentral membeli obligasi pemerintah dan membayarnya dengan uang baru. Untuk menurunkan jumlah uang beredar : Bank sentral menjual obligasi pemerintah dan menerima uang yang ada di masyarakat dan lalu menghancurkannya.
ü  Bagaimana Kuantitas Uang Diukur
Aset yang paling jelas untuk dimasukkan dalam kuantitas uang adalah mata Uang/ sering disebut sebagai uang kartal ( Uang Logam dan Uang Kertas ). Selain itu juga ada transaksi dengan rekening Giro.

4.2 Teori Kuantitas Uang
ü  Transaksi dan Persamaan Kuantitas
Hubungan antara Transaksi dan Uang ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Uang x Perputaran = Harga x Transaksi
M   x       V        =     P     x       T
V dalam persamaan kuantitas disebut perputaran uang transaksi (transactions velocity of money)Ini menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.
Transaksi dan output sangat berkaitan, karena semakin banyak  perekonomian berproduksi, semakin banyak barang dibeli dan dijual. Jika Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga satu unit output, maka nilai uang dari output adalah PY.
                 Uang ´ Perputaran  = Harga ´ Output
                        M    ´       V        =    P   ´      Y
Versi persamaan kuantitas ini disebut perputaran uang pendapatan  (income velocity of money), yang menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu.
ü  Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas
Kuantitas uang dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang dapat dibelinya. Jumlah ini, M/P disebut keseimbangan uang riil (real money balances). Keseimbangan uang riil mengukur daya beli dari persediaan uang. Fungsi permintaan uang (money demand function) adalah persamaan yang menunjukkan penentu keseimbangan uang riil yang orang ingin pertahankan. Berikut adalah suatu fungsi permintaan uang sederhana :
(M/P)d = k Y
di mana k  adalah konstanta yang menyatakan berapa banyak uang orang ingin tahan untuk setiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas keseimbangan uang riil yang diinginkan  adalah proporsional terhadap pendapatan riil.
Fungsi permintaan uang mirip dengan fungsi permintaan untuk barang tertentu. Di sini “barang” adalah kenyamanan menahan keseimbangan uang riil. Pendapatan lebih tinggi mendorong permintaan lebih besar akan keseimbangan uang rill. Fungsi permintaan uang menawarkan cara lain untuk memandang persamaan kuantitas (MV= PY) di mana V = 1/k. Ini menunjukkan kaitan antara permintaan uang dan perputaran uang. Ketika orang menahan banyak uang untuk tia p dolar pendapatan (k adalah besar), uang tidak sering berpindah tangan (V adalah kecil). Sebaliknya, ketika orang ingin menahan hanya sedikit uang (k  adalah kecil), uang sering berpindah tangan (V adalah besar). Dengan kata lain,  parameter permintaan uang k dan perputaran uang V adalah dua sisi berlawanan dari suatu koin.
ü  Asumsi Perputaran Konstan
Persamaan kuantitas dapat dipandang sebagai suatu definisi : bahwa perputaran V sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Tapi, jika kita membuat asumsi bahwa perputaran uang adalah konstan, maka persamaan kuantitas MV = PY menjadi teori dampak uang yang berguna. Garis di atas  V mengartikan perputaran adalah tetap.
MV = PY


ü  Uang Harga dan Inflasi
Tiga Unsur unsur penting yang menentukan seluruh tingkat harga perekonomian Antara Lain :
1.    Faktor-faktor produksi dan fungsi produksi menentukan tingkat output Y.
2.    Jumlah uang beredar menentukan nilai output nominal, PY. berasal dari persamaan kuantitas dan asumsi bahwa perputaran uang adalah tetap.
3.    Tingkat harga P, adalah rasio nilai output nominal, PY, terhadap tingkat output Y.
Dengan kata lain, jika Y adalah tetap, karena ia bergantung pada pertumbuhan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi, dan kita telah membuat asumsi bahwa perputaran adalah konstan
MV = PY
% perubahan M + % perubahan V = % perubahan P + % perubahan Y
Jadi, Teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral, yang mengontrol jumlah uang beredar, memiliki kendali tertinggi atas tingkat inflasi. Jika bank sentral menjaga jumlah uang beredar stabil, tingkat harga akan stabil. Jika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar dengan cepat, tingkat harga akan meningkat cepat.
4.3 Seigniorage : Penerimaan dari Percetakan Uang
Penerimaan yang ditingkatkan melalui pencetakan uang disebut seigniorage. Ketika mencetak uang untuk mendanai pengeluaran, pemerintah meningkatkan jumlah uang beredar.  Kenaikan jumlah uang beredar, pada gilirannya, menyebabkan inflasi. Mencetak uang untuk meningkatkan penerimaan adalah seperti menetapkan pajak inflasi.

4.4 Inflasi dan Tingkat Bunga
ü  Dua Tingkat Bunga : Riil dan Nominal
Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar sebagai tingkat bunga nominal dan kenaikan daya beli Kita sebagai tingkat bunga riil.
r = i - π
Hal Ini menunjukkan hubungan antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi, di mana r adalah tingkat bunga riil, i adalah  tingkat bunga nominal dan p adalah tingkat inflasi, dan bahwa p hanyalah persentase perubahan tingkat harga P.

ü  Efek FISHER
i = r + p
i = Tingkat bunga nominal actual
r = Tingkat bunga Riil
p = Inflasi
Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara tingkat bunga riil dan nominal. Sedangkan Hubungan satu-untuk-satu antara tingkat dan tingkat bunga nominal disebut Efek Fisher. Hubungan satu-untuk-satu antara tingkat dan tingkat bunga nominal disebut Efek Fisher. Ini menunjukkan bahwa bunga nominal dapat berubah karena dua hal : karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah.
Teori kuantitas dan persamaan Fisher menyatakan bagaimana pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan tingkat pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat inflasi. 
Menurut persamaan Fisher, kenaikan 1% pada tingkat inflasi akan menyebabkan kenaikan 1% pada tingkat bunga nominal.
ü  Dua Tingkat Bunga : EX Ante dan EX Post
Tingkat bunga riil yang diharapkan peminjam dan pemberi pinjaman harapkan ketika kesepakatan dibuat disebut tingkat bunga riil ex ante.  Tingkat bunga riil yang terealisasi disebut tingkat bunga ex post.
p sebagai inflasi masa depan aktual dan pe sebagai ekspektasi terhadap inflasi masa depan. Tingkat bunga riil ex ante adalah i - pe, dan tingkat bunga riil ex post adalah i - p. Dua tingkat bunga riil berbeda ketika inflasi aktual p berbeda dari inflasi yang diharapkan pe.
i = r + pe
Tingkat bunga riil ex ante r ditentukan oleh ekuilibrium di pasar barang dan jasa, seperti dijelaskan oleh model pada Tingkat bunga nominal i bergerak satu-untuk-satu dengan perubahan pada inflasi yang diharapkan pe.
4.5 Tingkat Bunga Nominal dan Permintaan terhadap Uang
Asumsi yang dipakai adalah  Permintaan keseimbangan uang riil proporsional terhadap pendapatan. Tapi, kita membutuhkan determinan lain dari kuantitas uang yang diinginkan—tingkat bunga nominal.
ü  Biaya memegang Uang
Tingkat bunga nominal adalah biaya pilihan memegang uang : apa yang
Anda serahkan dengan memegang uang bukannya obligasi. Sehingga,
fungsi permintaan uang umum yang baru dapat ditulis sebagai:
                                        (M/P)d = L(i, Y)
Persamaan ini menyatakan bahwa permintaan terhadap likuiditas  keseimbangan uang riil adalah fungsi dari pendapatan (Y) dan tingkat
bunga nominal (i). Semakin tinggi tingkat pendapatan Y, semakin besar
permintaan untuk keseimbangan uang riil.
ü  Uang masa Depan dan harga sekarang
 



Text Box: Tingkat Bunga NominalText Box: Tingkat InflasiText Box: Tingkat Harga                                          

 





Sebagaimana teori kuantitas uang jelaskan, jumlah uang beredar dan   permintaan uang sama-sama menentukan tingkat harga ekuilibrium. Perubahan tingkat harga adalah, oleh definisi, tingkat inflasi. Inflasi, lalu, mempengaruhi tingkat bunga nominal melalui efek Fisher. Tapi sekarang, karena tingkat bunga nominal adalah biaya memegang uang, tingkat  bunga nominal mengumpan balik kepada permintaan uang.

4.6 Biaya sosial Inflasi
ü  Biaya Inflasi yang diharapkan ( Expected )
Ketidaknyamanan mengurangi uang di tangan secara metaforis disebut biaya kulit sepatu (shoe-leather cost) dari inflasi, karena lebih sering berjalan ke bank membuat sepatu seseorang cepat rusak. Ketika perubahan inflasi membuat pencetakan  dan pendistribusian katalog harga baru, misalnya, maka, biaya ini disebut biaya menu (menu costs). Biaya lain terkait dengan undang-undang pajak. Sering undang-undang pajak tidak memperhitungkan efek inflasi pada pendapatan.
ü  Biaya Inflasi yang tidak diharapkan
Inflasi yang tak terantisipasi tidak disukai karena meredistribusi, secara subjektif, kekayaan di antara individu. Contohnya, ini mengganggu pensiun tetap individu. Sering kontrak ini tidak dibuat dalam satuan riil dengan diindeks pada ukuran tertentu tingkat harga. Ada keuntungan dari inflasi—banyak ekonom berkata bahwa  sedikit inflasi akan membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih baik.
Mereka mengatakan inflasi “meminyaki roda” pasar tenaga kerja.

4.7 Hiperinflasi
Hiperinflasi didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan, lebih dari 1 persen per hari. Biaya seperti biaya kulit-sepatu dan biaya menu jadi lebih buruk dengan hiperinflasi—dan sistem pajak juga terdistorsi. Kemudian, ketika biaya jadi terlalu besar dengan hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai  penyimpan nilai, unit hitung dan media pertukaran.  Barter atau penggunaan uang komoditas menjadi biasa.
ü  Sebab-sebab Hiperinflasi
Ketika bank sentral mencetak uang dengan cukup pesat maka disitulah akan terjadi Hiperinflasi.
4.8 DIKOTOMI KLASIK
Para ekonom menyebut pemisahan determinan variabel riil dan nominal dikotomi klasik (classical dichotomy). Penyederhanaan teori ekonomi, ini menyatakan perubahan jumlah uang beredar tak mempengaruhi variabel riil. Ketidakrelevanan uang untuk variabel riil ini disebut netralitas moneter (monetary neutrality). Untuk belajar isu-isu jangka-panjang—netralitas moneter mendekati benar.

0 komentar:

Posting Komentar