1.
Teori Siklus bisnis Riil
Teori ini
mengasumsikan fleksibilitas harga sepenuhnya, dan konsisten pada dikotomi klasik.
Selain itu, teori ini juga menekankan pada perubahan-perubahan riil dalam
perekonomian.
ü
Ilmu Ekonomi Robinson Crusoe
Menurut
teori siklus bisnis riil, fluktuasi dalam perekonomian kita banyak kesamaannya
dengan perekonomian Robinson Crusue. Guncangan terhadap kemampuan kita untuk
memproduksi barang dan jasa, mengubah tingkat output dan kesempatan kerja
alamiah. Guncangan ini tidak diinginkan, tetapi tak dapat dihindari. Begitu
guncangan terjadi, GDP, kesempatan kerja, dan variabel-variabel makro ekonomi
lain akan berfluktuasi.
Para
ekonom tidak sepakat tentang keabsahan teori siklus bisnis riil ini. Terdapat 4
isu dasar yang menjadi pusat perdebatan, antara lain:
a.
Interpretasi Pasar Tenaga Kerja
Teori siklus bisnis riil menekankan
gagasan bahwa jumlah tenaga kerja yang ditawarkan selama waktu tertentu
bergantung pada insentif yang diterima para pekerja.
Para pengkritik teori siklus bisnis
riil percaya bahwa :
·
fluktuasi dalam kesempatan kerja
tidak mencerminkan perubahan jumlah orang yang bekerja.
·
Kesempatan kerja yang diinginkan
tidak sensitif terhadap upah ril dan tingkat bunga riil, selain itu juga pengangguran
berfluktuasi selama siklus bisnis.
·
Pengangguran tinggi selama resesi
menyatakan bahwa pasar tidak jelas dan upah tak menyeimbangkan permintaan dan
penawaran tenaga kerja
Para
pendukung Teori ini menjawab
·
Statistik pengangguran sulit diinterpretasi.
·
Hanya karena tingkat pengangguran tinggi, tak berarti
substitusi tenaga kerja antarwaktu tidak penting.
b.
Pentingnya Guncangan Teknologi
Teori siklus bisnis riil,
mengamsumsikan bahwa perekonomian kita mengalami fluktuasi dalam hal teknologi,
dan bahwa fluktuasi dalam teknologi ini menyebabkan fluktuasi dalam output dan
kesempatan kerja. Para pengkritik teori
siklus bisnis riil berpendapat bahwa :
·
kemunduran teknologi tidak masuk
akal
·
akumulasi pengetahuan teknologi akan
melambat, tetapi sulit membayangkan hal sebaliknya akan terjadi.
Para
Pendukung Teori ini menjawab :
·
Memandang guncangan teknologi secara luas.
·
Percaya peristiwa, meskipun bukan teknologi, memiliki dampak serupa pada
perekonomian.
c.
Netralisasi Uang
Teori siklus bisnis riil
mengansumsikan bahwa uang dalam perekonomian kita adalah netral, bahkan dalam jangka pendek. Artinya, kebijakan moneter
diasumsikan tidak mempengaruhi variabel-variabel riil seperti output dan
kesempatan kerja. Para pengkritik berpendapat bahwa bukti tidak mendukung
netralitas moneter jangka pendek. Mereka menunjukan bahwa penurunan dalam
pertumbuhan uang dan inflasi selalu dikaitkan dengan periode pengangguran
tinggi
d.
Fleksibilitas Upah dan Harga
Teori siklus bisnis riil
mengansumsikan bahwa upah dan harga disesuaikan dengan cepat untuk membersihkan
pasar. Para pengkritik menunjukkan bahwa, banyak upah dan harga tidak
fleksibel. Mereka percaya bahwa infleksibilitas ini menjelaskan munculnya
pengangguran dan nonnetralitas uang.
ü
Ilmu Ekonomi Keynesian Baru
Ilmu Keynesian ini didasarkan pada alasan bahwa
market-dearine model dari teori siklus bisnis riil tidak dapat menjelaskan
fluktuasi ekonomi jangka pendek.
a.
Kecilnya Biaya Menu dan Eksternalitas Permintaan Agregat
Salah satu alasan mengapa harga
tidak langsung menyesuaikan diri dalam jangka pendek adalah adanya biaya
penyesuaian harga. Biaya penyesuaian harga ini, yang disebut biaya menu,
membuat perusahaan menyesuaikan harga secara periodik dan bukan secara berkesinambungan.
Dampak makro ekonomi dari
penyesuaian harga sebuah perusahaan ini terhadap permintaan atas seluruh produk
perusahaan yang lain disebut eksternalitas permintaan agregat. Dalam
eksternalitas permintaan agregat ini, biaya menu yangb kecil dapat membuat
harga bersifat kaku, dan kekakuan ini dapat memiliki biaya yang besar bagi
masyarakat.
b.
Resesi sebagai Kegagalan Koordinasi
Beberapa ekonom Keynesian baru
menyatakan bahwa resesi disebabkan oleh kegagalan koordinasi. Dalam dunia
nyata, koordinasi sering kali sulit karena banyaknya jumlah perusahaan yang
menetapkan harga.
c.
Penyesuaian Upah dan Harga secara Bertahap
Tidak semua orang dalam perekonomian
menetapkan upah dan harga baru secara bersamaan. Sebaliknya, penyesuaian upah
dan harga diseluruh perekonomian terjadi secara bertahap-tahap. Penyesuaian
secara bertahap ini memperlambat proses koordinasi dan penyesuaian harga.
Biasanya, penyesuaian bertahap ini membuat seluruh tingkat upah dan harga
disesuaikan secara berangsur-angsur, bahkan ketika upah dan harga individual
sering berubah.
0 komentar:
Posting Komentar